PERAN
TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) UNTUK PENINGKATAN KUALITAS
PEMBELAJARAN
Oleh
:
Nita
Adiyati
Mahasiswa
Teknologi Pembelajaran, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
ABSTRAK
Peran
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam pembelajaran, selain membantu
siswa (anak didik) dalam belajar juga memiliki peran yang cukup berpengaruh
bagi pengajar (guru), terutama dalam pemanfaatan fasilitas untuk memperkaya
keterampilan mengajarnya.
Kata Kunci : Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK),
Kualitas Pembelajaran, Kualitas Pendidikan
A.
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Seiring
dengan pesatnya perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), sebagaimana
menurut Undang-undang No. 23 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada
pasal 3, tujuan akhir dari penyelenggaraan Pendidikan Nasional adalah peningkatan
kualitas sumber daya manusia (SDM). Untuk mencapai tujuan pendidikan tersebut
diperlukan proses pendidikan dan pembelajaran yang berkualitas. Salah satu
faktor yang berpengaruh dalam mendukung terwujudnya proses pembelajaran yang
berkualitas dalam upaya mencapai tujuan pendidikan dan pembelajaran yaitu
pemanfaatan teknologi dalam proses pendidikan dan pembelajaran.
Teknologi
Informasi dan Komunikasi sangat berperan penting dalam dunia pendidikan. Tolak
ukur kemampuan suatu bangsa dapat diukur melalui pendidikan suatu bangsa
tersebut. Oleh karena itu pemanfaatan TIK diharapkan dapat meningkatkan
kualitas pendidikan dan pembelajaran. Adapun salah satu cara pemanfaatan TIK
yaitu melalui pembelajaran di kelas yang berbasis teknologi dan informasi. Dalam
hal ini pendidik sebagai tenaga pengajar yang profesional harus tahu dan paham
akan pentingnya TIK dalam pembelajaran pada saat ini. Begitupun juga lembaga
pendidikan misalnya sekolah, kampus dan lainnya harus berperan aktif dalam
memanfaatkan TIK untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
Paper ini memaparkan tentang bagaimana peran TIK untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran yang baik agar bisa dimanfaatkan secara
maksimal oleh lembaga pendidik maupun pendidik (pengajar).
2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan
latar belakang di atas identifikasi adalah sebagai berikut:
1)
Peran TIK untuk peningkatkan kualitas pendidikan dan pembelajaran.
3. Perumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang di atas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
1)
Apa yang dimaksud dengan TIK?
2)
Apa peranan TIK dalam Dunia Pendidikan?
3)
Bagaiman pemanfaatan TIK oleh Lembaga Pendidikan untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran?
4)
Bagaimana pemanfaatkan TIK oleh Pendidik meningkatkan kualitas pembelajaran?
4. Tujuan Penulisan
1)
Untuk menjelaskan pengertian mengenai TIK.
2)
Untuk mengetahui peranan TIK dalam dunia pendidikan.
3)
Untuk mengetahui pemanfaatan TIK oleh lembaga pendidikan dalam meningkatkan
kualitas pembelajaran
4)
Untuk mengetahui pemanfaatan TIK oleh pendidik dalam meningkatkan kualitas
pembelajaran.
B.
METODOLOGI
Metode pengumpulan data yang
digunakan dalam penulisan paper ini yaitu metode kajian kepustakaan, yaitu
merupakan suatu teknik mengumpulkan data yang diambil dari kepustakaan (buku,
dokumen, artikel, jurnal, laporan, web atau internet dan lainnya).
C.
PEMBAHASAN
1) Kerangka Teori
a. Pengertian Teknologi Informasi dan Komunikasi
(TIK)
Kata teknologi
berasal dari bahasa
Yunani, techne yang berarti ‘keahlian’ dan logia yang berarti
‘pengetahuan’. Dalam pengertian
yang sempit, teknologi mengacu
pada obyek benda
yang digunakan untuk kemudahan aktivitas
manusia, seperti mesin,
perkakas, atau perangkat keras.
Menurut Rusman, dkk (2011) teknologi
adalah suatu rancangan atau desain untuk alat bantu tindakan yang mengurangi
ketidak pastian dalam hubungan sebab akibat dalam mencapai suatu hasil yang
diinginkan. Informasi adalah fakta atau
apa pun yang dapat digunakan sebagai input dalam menghasilkan informasi.
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian pesan (ide,gagasan,materi pelajaran)
dari satu pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi di antara keduanya.
Jadi teknologi informasi dan komunikasi merupakan rekayasa manusia
terhadap proses penyampaian suatu informasi dan proses penyampaian pesan (ide,
gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain secara lebih cepat, lebih luas
sebarannya, dan lebih lama penyimpanannya. Karena itu teknologi informasi dan
komunikasi adalah suatu padanan yang tidak terpisahkan, didalamnya mengandung
pengertian luas tentang segala kegiatan yang terkait dengan pemprosesan,
manipulasi, pengelolaan, dan pemindahan informasi antar media.
Teknologi komunikasi pada dasarnya merupakan wujud hasil pemikiran dari
komunikasi bermedia sebagai salah satu upaya dalam memenuhi kebutuhan informasi
dengan cepat, jelas dan melampaui batas ruang dan waktu. Rogers (1986)
menjelaskan bahwa teknologi komunikasi adalah “peralatan perangkat keras dalam
sebuah struktur organisasi yang mengandung nilai-nilai sosial, yang
memungkinkan setiap individu mengumpulkan, memproses, dan saling tukar
informasi dengan individu-individu lain”.
Dalam
dunia pendidikan, Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) berperan dalam
meningkatkan kualitas pembelajaran. Menurut Munir (2009), Pemanfaatan teknologi
dan komunikasi dalam bidang pendidikan dengan pemanfaatan komputer dan jaringan
komputer memberikan kesempatan kepada setiap pembelajaran untuk mengakses
materi pembelajaran yang disajikan dalam bentuk interaktif melalui jaringan
komputer.
Pemanfaatan
teknologi informasi untuk pendidikan yang telah diterapkan dapat dikategorikan
menjadi tiga kelompok.
b.
Ruang
Lingkup TIK
Menurut puskur kemendiknas (dalam Rusman, dkk (2011) Teknologi
Informasi dan Komunikasi mencakup dua aspek, yaitu:
1)
Teknologi Informasi adalah meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses,
penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi.
2)
Teknologi komunikasi adalah segala hal yang berkaitan dengan penggunaan alat
bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainya.
Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa Teknologi
Informasi dan Komunikasi merupakan peralatan elektronika yang terdiri dari
perangkat keras dan perangkat lunak serta segala kegiatan yang terkait dengan
pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, dan transfer atau pemindahan informasi
antarmedia. Oleh karena itu, Teknologi Informasi dan
Teknologi Komunikasi adalah dua buah konsep yang tidak terpisahkan.
c.
Media
Pembelajaran
Kata “media” berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk
jamak dari kata “medium”, yang secara
harfiah berarti “perantara atau pengantar”. Media adalah alat bantu yang dapat
dijadikan sebagai penyalur atau penyampai pesan untuk mencapai tujuan
pengajaran (Djamarah dan Zain 2013). Menurut Warsita (2008), pembelajaran
adalah usaha atau kegiatan untuk membuat peserta didik supaya belajar dengan baik
(Dirman dan Juarsih 2014).
Media pembelajaran terdiri atas dua unsur penting, yaitu:
1) Unsur peralatan atau perangkat keras (hardware), yaitu
sarana atau peralatan yang digunakan untuk menyajikan pesan.
2) Unsur pesan yang dibawanya (message/software), yaitu
informasi atau materi atau bahan ajar dalam tema atau topik pembelajaran
tertentu yang akan disampaikan atau dipelajari oleh anak.
Dengan demikian, jika sudah memiliki dua unsur penting
tersebut, maka bisa dikatakan sebagai media pembelajaran (Hasnida 2015). Media
pembelajaran menjadi jembatan antara guru dan siswa dalam kegiatan belajar
mengajar, maka dapat dipahami bahwa tujuan pembelajaran sangat penting yaitu:
1) Tujuan pembelajaran dapat menentukan arah yang ingin
dicapai oleh media pembelajaran.
2) Tujuan pembelajaran menentukan alat atau media pembelajaran
yang akan digunakan dalam kegiatan belajar mengajar.
3) Tujuan pembelajaran menentukan teknik penilaian terhadap
penggunaan media pembelajaran.
Jika tidak ada media, maka proses pembelajaran tidak akan
berjalan dengan efektif. Secara
umum manfaat media
dalam pembelajaran adalah
memperlancar interaksi guru dan
siswa, dengan maksud
membantu siswa belajar
secara optimal. Namun demikian, secara
khusus manfaat media
pembelajaran dikemukakan oleh Kemp dan Dayton (1985), yaitu :
1) Penyampaian materi pembelajaran dapat diseragamkan
Guru mungkin
mempunyai penafsiran yang
beraneka ragam tentang sesuatu hal. Melalui
media, penafsiran yang
beragam ini dapat
direduksi dan disampaikan
kepada siswa secara seragam.
2) Proses pembelajaran menjadi lebih menarik
Media dapat
menyampaikan informasi yang
dapat didengar (audio)
dan dapat dilihat (visual),
sehingga dapat mendeskripsikan prinsip,
konsep, proses atau prosedur
yang bersifat abstrak
dan tidak lengkap
menjadi lebih jelas
dan lengkap.
3) Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif
Jika
dipilih dan dirancang dengan benar, media dapat membantu guru dan siswa
melakukan komunikasi dua arah secara aktif. Tanpa media, guru mungkin akan
cenderung berbicara “satu arah” kepada siswa.
4) Jumlah waktu belajar-mengajar dapat dikurangi
Sering kali
terjadi, para guru
banyak menghabiskan waktu
untuk menjelaskan materi ajar.
Padahal waktu yang
dihabiskan tidak perlu
sebanyak itu, jika mereka memanfaatkan media pembelajaran
dengan baik.
5) Kualitas belajar siswa dapat ditingkatkan
Penggunaan media
tidak hanya membuat
proses pembelajaran lebih efisien, tetapi juga
membantu siswa menyerap
materi ajar secara
lebih mendalam dan utuh.
6) Proses pembelajaran dapat terjadi dimana saja dan kapan
saja.
Media pembelajaran
dapat dirancang sedemikian rupa
sehingga siswa dapat belajar dimana
saja dan kapan
saja mereka mau,
tanpa tergantung pada keberadaan guru.
7) Sikap positif siswa terhadap proses belajar dapat
ditingkatkan
Dengan media,
proses pembelajaran menjadi
lebih menarik. Dan hal ini
dapat meningkatkan kecintaan dan
apresiasi siswa terhadap
ilmu pegetahuan dan proses pencarian ilmu
8) Peran guru dapat berubah ke arah yang lebih positif dan
produktif
Dengan media,
guru tidak perlu
mengulang-ulang penjelasan dan
mengurangi penjelasan verbal (lisan),
sehingga guru dapat
memberikan perhatian lebih banyak kepada
aspek pemberian motivasi,
perhatian, bimbingan dan sebagainya.
2) Temuan dan Pembahasan
a.
Temuan
Menurut Ali Muhtadi (2016) efektifitas belajar sangat dipengaruhi oleh
gaya belajar dan bagaimana cara belajar. Berdasarkan hasil penemuan para
peneliti juga menjelaskan ada beberapa cara unik peserta didik dalam memproses
informasi belajar. Sebagian siswa lebih mudah memproses informasi belajar
secara visual, sebagian lain lebih mudah memproses informasi belajar dengan
cara melakukan sentuhan/praktek langsung atau kinetik, sebagian siswa lebih
mudah memproses informasi dengan mendengarkan (auditorial).
Menurut Bobby Deporter (1999), 10% informasi diserap dari apa yang kita
baca, 20% dari apa yang kita dengar, 30% dari apa yang kita lihat, 50% dari apa
yang kita lihat dan dengar, 70% dari apa yang kita katakan , dan 90% dari apa
yang kita katakan, dan 90% dari apa yang kita katakan dan kita lakukan. Sesuai
dengan hasil penelitian Deporter tersebut, komputer memenuhi persyaratan
sebagai media pembelajaran yang efektif, karena komputer mampu menyuguhkan
informasi yang berupa video, audio, teks, grafik, dan animasi, serta
penggunaanya melibatkan ketrampilan kinestik.
Menurut Haris Budiman
(2017) menjelaskan bahwa kemajuan
ilmu dan teknologi
informasi (TIK) telah banyak
mengubah cara pandang dan gaya
hidup masyarakat Indonesia
dalam menjalankan aktivitas
dan kegiatannya. Keberadaan dan
peranan teknologi informasi
dalam sistem pendidikan
telah membawa era baru
perkembangan dunia pendidikan, tetapi perkembangan tersebut belum diimbangi
dengan peningkatan sumber
daya manusia yang
menentukan keberhasilan dunia pendidikan di
Indonesia pada umumnya.
Hal ini lebih
disebabkan masih tertinggalnya sumber daya
manusia kita untuk
memanfaatkan teknologi informasi
dalam proses pendidikan tersebut.
Peningkatan kinerja
pendidikan di masa mendatang diperlukan sistem informasi dan teknologi informasi
yang tidak hanya
berfungsi sebagai sarana
pendukung, tetapi lebih sebagai senjata utama untuk mendukung
keberhasilan dunia pendidikan sehingga mampu bersaing di pasar global.
b.
Pembahasan
1)
Peran
TIK Dalam Dunia Pendidikan
Menurut Henny L
(2013) menjelaskan bahwa teknologi telah merespon dengan cepat perkembangan
TIK. Perencanaan aplikasi TIK yang tepat dalam dunia pendidikan merupakan salah
satu faktor penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Pendidikan yang
bermutu merupakan sumber dari kemajuan bangsa yang menentukan daya saing dengan
bangsa lain.
Peranan TIK pada masa
sekarang tidak hanya diperuntukan bagi organisasi, melainkan juga kebutuhan
pribadi. Teknologi informasi juga dapat melahirkan fitur-fitur baru dalam dunia
pendidikan. Sistem pembelajaran berbasis multimedia dapat menyajikan materi
pelajaran yang lebih menarik, tidak monoton, dan memudahkan penyampaian. Siswa
dapat mempelajari materi tertentu secara mandiri dengan menggunakan komputer
yang dilengkapi program berbasis multimedia.
Secara umum,
multimedia diartikan sebagai kombinasi teks, gambar, seni grafik, animasi,
suara dan video. Yang tentunya ini sangat membantu sekali bagi pendidikan
karena infromasi yang dihasilkan memiliki nilai komunikatif interaktif yang
tinggi. Artinya informasi bukan hanya dapat dilihat sebagai hasil cetakan,
melainkan dapat didengar, membentuk simulasi, dan animasi yang dapat
membangkitkan selera, serta memiliki nilai seni grafis yang tinggi dalam
penyajiannya.
Saat ini teknologi
informasi mulai masuk kedalam dunia pendidikan. Sekolah mulai memanfaatkannya
didalam proses pembelajaran. Pendidikan memanfaatkan kemajuan di bidang
teknologi untuk kepentingan proses pembelajaran.
Menurut Aristo, Indonesia
merupakan negara yang sangat besar, dan Pendidikan di Indonesia adalah urusan
besar. Maka dari itu TIK adalah solusinya. TIK merupakan salah satu sumber
daya/sarana untuk memecahkan masalah belajar. TIK tidak untuk mengganti semua peran
pendidik yang bermuara pada efisiensi dan efektivitas pencapaian tujuan
pembelajaran.
Alasan utama
penerapan TIK untuk pendidikan di Indonesia yaitu meningkatkan Daya Saing
Nasional, meningkatkan kualitas Sumber Daya Negara dan Sumber Daya Manusia
serta untuk akses memperoleh pelayanan pendidikan yang bermutu. Teknologi
digunakan untuk membantu siswa memahami lebih baik konsep-konsep yang
dipelajari. Teknologi digunakan sebagai pelengkap kegiatan belajar dan sebagai
penyempurna pembelajaran dan pengalaman belajar.
Fungsi
teknologi informasi dan komunikasi dalam pendidikan dapat dibagi menjadi tujuh
fungsi (Indrajut, 2004), yakni:
1. Sebagai gudang ilmu;
2. Sebagai alat bantu pembelajaran;
3. Sebagai fasilitas pendidikan;
4. Sebagai standar kompetensi;
5. Sebagai penunjang administrasi;;
6. Sebagai alat bantu manajemen sekolah;
7. Sebagai infrastruktur pendidikan.
2) Pemanfaatan
TIK Oleh Lembaga Pendidikan
Pemanfaatan TIK untuk
pendidikan oleh lembaga pendidikan yang telah diterapkan dapat dikategorikan
menjadi tiga kelompok. Kelompok pertama,
pemanfaatan komputer untuk menyampaikan materi pengajaran itu sendiri yang
biasa dikenal dengan istilah Computer
Assisted Intructional (CAI) atau Computer
Based Training (CBT). Pada pemanfaatan jenis ini, informasi (materi
belajar) yang akan disampaikan kepada peserta didik dikemas dalam suatu
perangkat lunak. Peserta didik kemudian dapat belajar dengan cara menjalankan
program atau perangkat lunak tersebut di komputer. Dirancang dengan baik, dapat
diciptakan paket program belajar sehingga peserta dapat melakukan simulasi,
atau juga dapat memberikan umpan balik kepada peserta didik dalam kemajuan
belajarnya.
Kelompok
kedua, untuk pendistribusian materi ajar melalui jaringan internet. Materi
ajar dapat dikemas dalam bentuk webpage, ataupun program belajar interaktif
(CAI atau CBT). Materi ajar ini kemudian ditempatkan disebuah server yang
tersambung ke internet sehingga dapat diambil oleh peserta didik baik dengan
menggunakan web-browser ataupun file
transfer protocol (aplikasi pengiriman file).
Kelompok ketiga, sebagai media
komunikasi dengan pakar, narasumber atau peserta didik yang lain. Komunikasi
ini dapat digunakan untuk menanyakan hal-hal yang tidak bisa dimengerti, atau
mengemukakan pendapat supaya dapat ditanggapi oleh peserta yang lain. Dengan
demikian peserta didik bisa mendapat umpan balik dari pakar atau narasumber
serta dari teman peserta didik yang lain mengenai hal-hal yang berkaitan dengan
pemahaman materi ajar.
3) Pemanfaatan
TIK Oleh Pendidik
Menurut Deni Dermawan (2013)
ada beberapa peran pendidik dalam kerangka pemanfaatan teknologi informasi. Pertama, ada sejumlah pendidik yang
belum memiliki kemampuan untuk menggunakan alat teknologi informasi. Ada
pendidik yang sama sekali tidak memiliki pengetahuan untuk menggunakan komputer.
Ada juga pendidik yang sudah memiliki kemampuan untuk menggunakan internet.
Dalam hal ini, perlu ada penekanan kepada para pendidik agar mereka memiliki
kemampuan untuk menggunakan teknologi informasi.
Kedua, pendidik dapat
mengikutsertakan keunggulan teknologi informasi dalam memberikan tugas kepada
para peserta didik. Peserta didik ditugaskan untuk memanfaatkan keunggulan
teknologi informasi sehingga mereka dapat menghasilkan pekerjaan yang sempurna.
Misalnya pendidik memberikan tugas kepada peserta didik untuk mengarang atau
melukis dengan menggunakan komputer. Dengan fasilitas edit yang canggih,
pendidik dapat menuntut karya peserta didik yang terus diedit sampai sempurna.
Ketiga, di bawah
pengawasannya secara langsung pendidik dapat memberikan tugas kepada peserta
didik untuk bermain di computer sesaat
sebelum pelajaran dimulai berkenaan dengan topik yang akan diajarkan. Sebelum
masuk kelas, pendidik dapat memberikan tugas untuk bermacam lingkaran serta susunan
dari sejumlah lingkaran dengan menggunakan komputer.
Keempat, kemudian
pendidik dapat menugaskan para peserta didik untuk mengumpulkan sejumlah
informasi tertentu dari internet serta menyusun laporan tertulis tentang
kumpulan informasi itu. Lebih baik lagi jika pendidik terlebih dahulu mengakses
informasi itu sebelum ditugaskan kepada peserta didik.
Kelima, kegiatan
pembelajaran biasanya dilakukan melalui transparansi, slide, film, atau video
tape. Namun sekarang sudah bisa dilakukan melalui teknologi informasi yaitu
komputer. Pendidik dapat secara proaktif mencari kegiatan pembelajaran lainnya
yang dapat memanfaatkan keunggulan teknologi informasi. Termasuk didalamnya,
latihan berpikir sistematik melalui pembuatan program computer seperti yang
telah banyak dilakukan di sekolah sekarang.
D.
KESIMPULAN
DAN SARAN
1.
Kesimpulan
TIK
sangat berperan dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. Dengan adanya TIK pendidik dapat memanfaatkan
berbagai sarana pendukung yang memudahkanya dalam menyampaikan materi dalam
proses pembelajaran. Teknologi digunakan untuk membantu pelajar memahami
lebih baik konsep-konsep yang dipelajari. Selain itu juga teknologi digunakan
sebagai pelengkap kegiatan belajar dan sebagai penyempurna pembelajaran dan
pengalaman belajar. Dalam implementasi pemanfaatan internet dalam pendidikan diantaranya
dilakukan dalam bentuk inovasi pembelajaran jarak jauh, yaitu pembelajaran yang
sering dikenal dengan e-learning. Sedangkan pemanfaatan komputer untuk
menyampaikan materi pengajaran itu sendiri yang biasa dikenal dengan istilah Computer Assisted Intructional (CAI) atau
Computer Based Training (CBT).
2.
Saran
Pada penulisan paper ini penulis menyadari masih jauh dari
kesempurnaan, masih banyak terdapat kesalahan-kesalahan, baik dalam bahasanya,
materi dan penyusunannya. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik,
saran dan masukan yang dapat membangun penulisan paper ini.
Dalam upaya penerapan TIK pada dunia pendidikan
diharapkan semua lembaga pendidikan memiliki sarana yang mendukung agar bisa
mengakses segala hal yang berhubungan dengan TIK. Adapun untuk merealisasikan
hal tersebut perlu adanya kerjasama antara pihak sekolah atau lembaga
pendidikan lainnya dengan dinas pendidikan setempat mengenai pengadaan
perangkat-perangkat komputer dan akses internet yang memadai. Tentunya
pemerintah harus peka dan memberikan bantuan kepada sekolah-sekolah yang
membutuhkan demi kelancaran dalam meningkatkan kualitas pembelajaran.
REFERENSI
Darmawan,
Deni. 2013. Pendidikan Teknologi
Informasi dan Komunikasi : Teori dan Aplikasi. Cet. 3. Rosda : Bandung.
Bobby Deporter
(1999). Quantum Learning. Jakarta: Kaifa.
Undang-undang
No. 23 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional.
Rusman, dkk. 2011. Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi.
Jakarta: Rajagrafindo Persada.
Indrajit, Richardus Eko (2004). Arsitektur
Sekolah Modern Indonesia”, Presentasi Sajian
Munir. 2009. Pembelajaran
Jarak Jauh Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung :
Alfabeta.
Etriyanto dan Widyaiswara Muda. Peran Teknologi Informasi Dan Komunikasi (TIK)
Dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan. Tersedia di: https://bdkpadang.kemenag.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=745:etriyantofeb&catid=41:top-headlines&Itemid=158.
Diakses pada 10 Oktober 2018.
Budiman
, Haris. Peran TIK dalam Pendidikan. Al-Tadzkiyyah:
Jurnal Pendidikan Islam, Volume 8, Mei 201. P. ISSN: 20869118, E-ISSN:
2528-2476 Tersedia di : https://media.neliti.com/media/publications/177430-ID-peran-teknologi-informasi-dan-komunikasi.pdf.
Diakses pada 10 Oktober 2018.
Lukiastuti, Henny. 2013. Peran TIK dalam Meningkatkan Mutu
Pendidikan dan Profesionalisme Guru. (online). Tersedia di: http://hennylukiastiti24.wordpress.com. Diakses pada 10 Oktober 2018.
Muhtadi, Ali.TT. Pemanfaatan Teknologi Informasi untuk Meningkatkan
Kualitas dan Efektivitas Pendidikan. (online). Tersedia: http://staff.uny.ac.id. Diakses pada 10 Oktober 2018.
Anshori,
Sodiq. Pemanfaatan TIK sebagai sumber dan
media pembelajaran di Sekolah. Civic-Culture : Jurnal Ilmu Pendidikan PKn
dan Sosial Budaya, ISSN 2579-9924 (Online). Tersedia di: https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=9&ved=2ahUKEwjTgcKus_3dAhVLu48KHUvqBJIQFjAIegQIBhAC&url=http%3A%2F%2Fjurnal.stkippgri-bkl.ac.id%2Findex.php%2FCC%2Farticle%2Fdownload%2F84%2F25%2F&usg=AOvVaw0j--9VOXyzZ1ssq72UlPwy Diakses pada 10 Oktober 2018.
Universitas
Negeri Yogyakarta [Berita Online] ”Peran TIK dalam Meningkatkan Kualitas
Pembelajaran”. Tersedia di: https://www.uny.ac.id/berita/peran-tik-dalam-meningkatkan-kualitas-pembelajaran Diakses
pada 10 Oktober 2018.
Nuryanto,
Apri. Media Pembelajaran. Tersedia
pada http://staffnew.uny.ac.id/upload/132296045/lainlain/media+pembelajaran.pdf diakses pada 10
Oktober 2018.