Thursday, December 20, 2018

PERAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) UNTUK PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN



PERAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) UNTUK PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN

Oleh :
Nita Adiyati
Mahasiswa Teknologi Pembelajaran, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

ABSTRAK
Peran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam pembelajaran, selain membantu siswa (anak didik) dalam belajar juga memiliki peran yang cukup berpengaruh bagi pengajar (guru), terutama dalam pemanfaatan fasilitas untuk memperkaya keterampilan mengajarnya.
Kata Kunci : Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK),  Kualitas Pembelajaran,  Kualitas Pendidikan

A.   PENDAHULUAN
1.    Latar Belakang
Seiring dengan pesatnya perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), sebagaimana menurut Undang-undang No. 23 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada pasal 3, tujuan akhir dari penyelenggaraan Pendidikan Nasional adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM). Untuk mencapai tujuan pendidikan tersebut diperlukan proses pendidikan dan pembelajaran yang berkualitas. Salah satu faktor yang berpengaruh dalam mendukung terwujudnya proses pembelajaran yang berkualitas dalam upaya mencapai tujuan pendidikan dan pembelajaran yaitu pemanfaatan teknologi dalam proses pendidikan dan pembelajaran.
Teknologi Informasi dan Komunikasi sangat berperan penting dalam dunia pendidikan. Tolak ukur kemampuan suatu bangsa dapat diukur melalui pendidikan suatu bangsa tersebut. Oleh karena itu pemanfaatan TIK diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan dan pembelajaran. Adapun salah satu cara pemanfaatan TIK yaitu melalui pembelajaran di kelas yang berbasis teknologi dan informasi. Dalam hal ini pendidik sebagai tenaga pengajar yang profesional harus tahu dan paham akan pentingnya TIK dalam pembelajaran pada saat ini. Begitupun juga lembaga pendidikan misalnya sekolah, kampus dan lainnya harus berperan aktif dalam memanfaatkan TIK untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
Paper ini memaparkan tentang bagaimana peran TIK untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yang baik agar bisa dimanfaatkan secara maksimal oleh lembaga pendidik maupun pendidik (pengajar).
2.    Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas identifikasi adalah sebagai berikut:
1)    Peran TIK untuk peningkatkan kualitas pendidikan dan pembelajaran.
3.    Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
1)  Apa yang dimaksud dengan TIK?
2)  Apa peranan TIK dalam Dunia Pendidikan?
3)  Bagaiman pemanfaatan TIK oleh Lembaga Pendidikan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran?
4)  Bagaimana pemanfaatkan TIK oleh Pendidik meningkatkan kualitas pembelajaran?
4. Tujuan Penulisan
1)  Untuk menjelaskan pengertian mengenai TIK.
2)  Untuk mengetahui peranan TIK dalam dunia pendidikan.
3)  Untuk mengetahui pemanfaatan TIK oleh lembaga pendidikan dalam meningkatkan kualitas pembelajaran
4)  Untuk mengetahui pemanfaatan TIK oleh pendidik dalam meningkatkan kualitas pembelajaran.


B.   METODOLOGI
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penulisan paper ini yaitu metode kajian kepustakaan, yaitu merupakan suatu teknik mengumpulkan data yang diambil dari kepustakaan (buku, dokumen, artikel, jurnal, laporan, web atau internet dan lainnya).
C.   PEMBAHASAN
1)    Kerangka Teori
a.    Pengertian Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
Kata  teknologi  berasal  dari  bahasa  Yunani, techne yang  berarti ‘keahlian’  dan logia yang  berarti  ‘pengetahuan’.  Dalam  pengertian  yang sempit,   teknologi   mengacu   pada   obyek   benda   yang   digunakan   untuk kemudahan   aktivitas   manusia,   seperti   mesin,   perkakas,   atau   perangkat keras.
Menurut Rusman, dkk (2011) teknologi adalah suatu rancangan atau desain untuk alat bantu tindakan yang mengurangi ketidak pastian dalam hubungan sebab akibat dalam mencapai suatu hasil yang diinginkan. Informasi adalah fakta atau  apa pun yang dapat digunakan sebagai input dalam menghasilkan informasi. Komunikasi adalah suatu proses penyampaian pesan (ide,gagasan,materi pelajaran) dari satu pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi di antara keduanya.
Jadi teknologi informasi dan komunikasi merupakan rekayasa manusia terhadap proses penyampaian suatu informasi dan proses penyampaian pesan (ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain secara lebih cepat, lebih luas sebarannya, dan lebih lama penyimpanannya. Karena itu teknologi informasi dan komunikasi adalah suatu padanan yang tidak terpisahkan, didalamnya mengandung pengertian luas tentang segala kegiatan yang terkait dengan pemprosesan, manipulasi, pengelolaan, dan pemindahan informasi antar media.
Teknologi komunikasi pada dasarnya merupakan wujud hasil pemikiran dari komunikasi bermedia sebagai salah satu upaya dalam memenuhi kebutuhan informasi dengan cepat, jelas dan melampaui batas ruang dan waktu. Rogers (1986) menjelaskan bahwa teknologi komunikasi adalah “peralatan perangkat keras dalam sebuah struktur organisasi yang mengandung nilai-nilai sosial, yang memungkinkan setiap individu mengumpulkan, memproses, dan saling tukar informasi dengan individu-individu lain”.
Dalam dunia pendidikan, Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) berperan dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. Menurut Munir (2009), Pemanfaatan teknologi dan komunikasi dalam bidang pendidikan dengan pemanfaatan komputer dan jaringan komputer memberikan kesempatan kepada setiap pembelajaran untuk mengakses materi pembelajaran yang disajikan dalam bentuk interaktif melalui jaringan komputer.
Pemanfaatan teknologi informasi untuk pendidikan yang telah diterapkan dapat dikategorikan menjadi tiga kelompok.
b.    Ruang Lingkup TIK
Menurut puskur kemendiknas (dalam Rusman, dkk (2011) Teknologi Informasi dan Komunikasi mencakup dua aspek, yaitu:
1) Teknologi Informasi adalah meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi.
2) Teknologi komunikasi adalah segala hal yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainya.
Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa Teknologi Informasi dan Komunikasi merupakan peralatan elektronika yang terdiri dari perangkat keras dan perangkat lunak serta segala kegiatan yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, dan transfer atau pemindahan informasi antarmedia. Oleh karena itu, Teknologi Informasi dan Teknologi Komunikasi adalah dua buah konsep yang tidak terpisahkan.
c.    Media Pembelajaran
Kata “media” berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata “medium”, yang secara harfiah berarti “perantara atau pengantar”. Media adalah alat bantu yang dapat dijadikan sebagai penyalur atau penyampai pesan untuk mencapai tujuan pengajaran (Djamarah dan Zain 2013). Menurut Warsita (2008), pembelajaran adalah usaha atau kegiatan untuk membuat peserta didik supaya belajar dengan baik (Dirman dan Juarsih 2014).
Media pembelajaran terdiri atas dua unsur penting, yaitu:
1)    Unsur peralatan atau perangkat keras (hardware), yaitu sarana atau peralatan yang digunakan untuk menyajikan pesan.
2)    Unsur pesan yang dibawanya (message/software), yaitu informasi atau materi atau bahan ajar dalam tema atau topik pembelajaran tertentu yang akan disampaikan atau dipelajari oleh anak.
Dengan demikian, jika sudah memiliki dua unsur penting tersebut, maka bisa dikatakan sebagai media pembelajaran (Hasnida 2015). Media pembelajaran menjadi jembatan antara guru dan siswa dalam kegiatan belajar mengajar, maka dapat dipahami bahwa tujuan pembelajaran sangat penting yaitu:
1)    Tujuan pembelajaran dapat menentukan arah yang ingin dicapai oleh media pembelajaran.
2)    Tujuan pembelajaran menentukan alat atau media pembelajaran yang akan digunakan dalam kegiatan belajar mengajar.
3)    Tujuan pembelajaran menentukan teknik penilaian terhadap penggunaan media pembelajaran.
Jika tidak ada media, maka proses pembelajaran tidak akan berjalan dengan efektif. Secara    umum  manfaat  media  dalam  pembelajaran  adalah  memperlancar interaksi  guru  dan  siswa,  dengan  maksud  membantu  siswa  belajar  secara  optimal. Namun demikian,  secara  khusus  manfaat  media  pembelajaran  dikemukakan  oleh Kemp dan Dayton (1985), yaitu :



1)    Penyampaian materi pembelajaran dapat diseragamkan
Guru  mungkin  mempunyai  penafsiran  yang  beraneka  ragam  tentang sesuatu hal.    Melalui    media,    penafsiran    yang    beragam    ini    dapat    direduksi    dan disampaikan kepada siswa secara seragam.
2)    Proses pembelajaran menjadi lebih menarik
Media  dapat  menyampaikan  informasi  yang  dapat  didengar  (audio)  dan  dapat dilihat  (visual),  sehingga  dapat  mendeskripsikan  prinsip,  konsep,  proses  atau prosedur  yang  bersifat  abstrak  dan  tidak  lengkap  menjadi  lebih  jelas  dan lengkap.
3)    Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif
Jika dipilih dan dirancang dengan benar, media dapat membantu guru dan siswa melakukan komunikasi dua arah secara aktif. Tanpa media, guru mungkin akan cenderung berbicara “satu arah” kepada siswa.
4)    Jumlah waktu belajar-mengajar dapat dikurangi
Sering  kali  terjadi,  para  guru  banyak  menghabiskan  waktu  untuk  menjelaskan materi  ajar.  Padahal  waktu  yang  dihabiskan  tidak  perlu  sebanyak  itu,  jika mereka memanfaatkan media pembelajaran dengan baik.
5)    Kualitas belajar siswa dapat ditingkatkan
Penggunaan  media  tidak  hanya  membuat  proses  pembelajaran  lebih efisien, tetapi  juga  membantu  siswa  menyerap  materi  ajar  secara  lebih  mendalam  dan utuh.
6)    Proses pembelajaran dapat terjadi dimana saja dan kapan saja.
Media  pembelajaran  dapat dirancang  sedemikian  rupa  sehingga  siswa  dapat belajar   dimana   saja   dan   kapan   saja   mereka   mau,   tanpa   tergantung   pada keberadaan guru.
7)    Sikap positif siswa terhadap proses belajar dapat ditingkatkan
Dengan  media,  proses  pembelajaran  menjadi  lebih  menarik.  Dan  hal  ini  dapat meningkatkan  kecintaan  dan  apresiasi  siswa  terhadap  ilmu  pegetahuan  dan proses pencarian ilmu

8)    Peran guru dapat berubah ke arah yang lebih positif dan produktif
Dengan  media,  guru  tidak  perlu  mengulang-ulang  penjelasan  dan  mengurangi penjelasan  verbal  (lisan),  sehingga  guru  dapat  memberikan  perhatian  lebih banyak    kepada    aspek    pemberian    motivasi,    perhatian,    bimbingan    dan sebagainya.
2)    Temuan dan Pembahasan
a.    Temuan
Menurut Ali Muhtadi (2016) efektifitas belajar sangat dipengaruhi oleh gaya belajar dan bagaimana cara belajar. Berdasarkan hasil penemuan para peneliti juga menjelaskan ada beberapa cara unik peserta didik dalam memproses informasi belajar. Sebagian siswa lebih mudah memproses informasi belajar secara visual, sebagian lain lebih mudah memproses informasi belajar dengan cara melakukan sentuhan/praktek langsung atau kinetik, sebagian siswa lebih mudah memproses informasi dengan mendengarkan (auditorial).
Menurut Bobby Deporter (1999), 10% informasi diserap dari apa yang kita baca, 20% dari apa yang kita dengar, 30% dari apa yang kita lihat, 50% dari apa yang kita lihat dan dengar, 70% dari apa yang kita katakan , dan 90% dari apa yang kita katakan, dan 90% dari apa yang kita katakan dan kita lakukan. Sesuai dengan hasil penelitian Deporter tersebut, komputer memenuhi persyaratan sebagai media pembelajaran yang efektif, karena komputer mampu menyuguhkan informasi yang berupa video, audio, teks, grafik, dan animasi, serta penggunaanya melibatkan ketrampilan kinestik.
Menurut Haris Budiman (2017) menjelaskan bahwa kemajuan  ilmu  dan  teknologi  informasi  (TIK) telah  banyak  mengubah  cara pandang  dan gaya   hidup   masyarakat   Indonesia   dalam   menjalankan   aktivitas   dan   kegiatannya. Keberadaan  dan  peranan  teknologi  informasi  dalam  sistem  pendidikan  telah  membawa era baru perkembangan dunia pendidikan, tetapi perkembangan tersebut belum diimbangi dengan   peningkatan   sumber   daya   manusia   yang   menentukan   keberhasilan   dunia pendidikan  di  Indonesia  pada  umumnya.  Hal  ini  lebih  disebabkan  masih  tertinggalnya sumber  daya  manusia   kita  untuk  memanfaatkan  teknologi  informasi  dalam  proses pendidikan tersebut.
Peningkatan kinerja pendidikan di masa mendatang diperlukan sistem informasi dan teknologi  informasi  yang  tidak  hanya  berfungsi  sebagai  sarana  pendukung,  tetapi  lebih sebagai senjata utama untuk mendukung keberhasilan dunia pendidikan sehingga mampu bersaing di pasar global.
b.    Pembahasan
1)    Peran TIK Dalam Dunia Pendidikan
Menurut Henny L (2013) menjelaskan bahwa teknologi telah merespon dengan cepat perkembangan TIK. Perencanaan aplikasi TIK yang tepat dalam dunia pendidikan merupakan salah satu faktor penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Pendidikan yang bermutu merupakan sumber dari kemajuan bangsa yang menentukan daya saing dengan bangsa lain.
Peranan TIK pada masa sekarang tidak hanya diperuntukan bagi organisasi, melainkan juga kebutuhan pribadi. Teknologi informasi juga dapat melahirkan fitur-fitur baru dalam dunia pendidikan. Sistem pembelajaran berbasis multimedia dapat menyajikan materi pelajaran yang lebih menarik, tidak monoton, dan memudahkan penyampaian. Siswa dapat mempelajari materi tertentu secara mandiri dengan menggunakan komputer yang dilengkapi program berbasis multimedia.
Secara umum, multimedia diartikan sebagai kombinasi teks, gambar, seni grafik, animasi, suara dan video. Yang tentunya ini sangat membantu sekali bagi pendidikan karena infromasi yang dihasilkan memiliki nilai komunikatif interaktif yang tinggi. Artinya informasi bukan hanya dapat dilihat sebagai hasil cetakan, melainkan dapat didengar, membentuk simulasi, dan animasi yang dapat membangkitkan selera, serta memiliki nilai seni grafis yang tinggi dalam penyajiannya.
Saat ini teknologi informasi mulai masuk kedalam dunia pendidikan. Sekolah mulai memanfaatkannya didalam proses pembelajaran. Pendidikan memanfaatkan kemajuan di bidang teknologi untuk kepentingan proses pembelajaran.
Menurut Aristo, Indonesia merupakan negara yang sangat besar, dan Pendidikan di Indonesia adalah urusan besar. Maka dari itu TIK adalah solusinya. TIK merupakan salah satu sumber daya/sarana untuk memecahkan masalah belajar. TIK tidak untuk mengganti semua peran pendidik yang bermuara pada efisiensi dan efektivitas pencapaian tujuan pembelajaran.
Alasan utama penerapan TIK untuk pendidikan di Indonesia yaitu meningkatkan Daya Saing Nasional, meningkatkan kualitas Sumber Daya Negara dan Sumber Daya Manusia serta untuk akses memperoleh pelayanan pendidikan yang bermutu. Teknologi digunakan untuk membantu siswa memahami lebih baik konsep-konsep yang dipelajari. Teknologi digunakan sebagai pelengkap kegiatan belajar dan sebagai penyempurna pembelajaran dan pengalaman belajar.
Fungsi teknologi informasi dan komunikasi dalam pendidikan dapat dibagi menjadi tujuh fungsi (Indrajut, 2004), yakni:
1.    Sebagai gudang ilmu;
2.    Sebagai alat bantu pembelajaran;
3.    Sebagai fasilitas pendidikan;
4.    Sebagai standar kompetensi;
5.    Sebagai penunjang administrasi;;
6.    Sebagai alat bantu manajemen sekolah;
7.    Sebagai infrastruktur pendidikan.
2)    Pemanfaatan TIK Oleh Lembaga Pendidikan
Pemanfaatan TIK untuk pendidikan oleh lembaga pendidikan yang telah diterapkan dapat dikategorikan menjadi tiga kelompok. Kelompok pertama, pemanfaatan komputer untuk menyampaikan materi pengajaran itu sendiri yang biasa dikenal dengan istilah Computer Assisted Intructional (CAI) atau Computer Based Training (CBT). Pada pemanfaatan jenis ini, informasi (materi belajar) yang akan disampaikan kepada peserta didik dikemas dalam suatu perangkat lunak. Peserta didik kemudian dapat belajar dengan cara menjalankan program atau perangkat lunak tersebut di komputer. Dirancang dengan baik, dapat diciptakan paket program belajar sehingga peserta dapat melakukan simulasi, atau juga dapat memberikan umpan balik kepada peserta didik dalam kemajuan belajarnya.
 Kelompok kedua, untuk pendistribusian materi ajar melalui jaringan internet. Materi ajar dapat dikemas dalam bentuk webpage, ataupun program belajar interaktif (CAI atau CBT). Materi ajar ini kemudian ditempatkan disebuah server yang tersambung ke internet sehingga dapat diambil oleh peserta didik baik dengan menggunakan web-browser ataupun file transfer protocol (aplikasi pengiriman file).
Kelompok ketiga, sebagai media komunikasi dengan pakar, narasumber atau peserta didik yang lain. Komunikasi ini dapat digunakan untuk menanyakan hal-hal yang tidak bisa dimengerti, atau mengemukakan pendapat supaya dapat ditanggapi oleh peserta yang lain. Dengan demikian peserta didik bisa mendapat umpan balik dari pakar atau narasumber serta dari teman peserta didik yang lain mengenai hal-hal yang berkaitan dengan pemahaman materi ajar.
3)    Pemanfaatan TIK Oleh Pendidik
Menurut Deni Dermawan (2013) ada beberapa peran pendidik dalam kerangka pemanfaatan teknologi informasi. Pertama, ada sejumlah pendidik yang belum memiliki kemampuan untuk menggunakan alat teknologi informasi. Ada pendidik yang sama sekali tidak memiliki pengetahuan untuk menggunakan komputer. Ada juga pendidik yang sudah memiliki kemampuan untuk menggunakan internet. Dalam hal ini, perlu ada penekanan kepada para pendidik agar mereka memiliki kemampuan untuk menggunakan teknologi informasi.
Kedua, pendidik dapat mengikutsertakan keunggulan teknologi informasi dalam memberikan tugas kepada para peserta didik. Peserta didik ditugaskan untuk memanfaatkan keunggulan teknologi informasi sehingga mereka dapat menghasilkan pekerjaan yang sempurna. Misalnya pendidik memberikan tugas kepada peserta didik untuk mengarang atau melukis dengan menggunakan komputer. Dengan fasilitas edit yang canggih, pendidik dapat menuntut karya peserta didik yang terus diedit sampai sempurna.
Ketiga, di bawah pengawasannya secara langsung pendidik dapat memberikan tugas kepada peserta didik  untuk bermain di computer sesaat sebelum pelajaran dimulai berkenaan dengan topik yang akan diajarkan. Sebelum masuk kelas, pendidik dapat memberikan tugas untuk bermacam lingkaran serta susunan dari sejumlah lingkaran dengan menggunakan komputer.
Keempat, kemudian pendidik dapat menugaskan para peserta didik untuk mengumpulkan sejumlah informasi tertentu dari internet serta menyusun laporan tertulis tentang kumpulan informasi itu. Lebih baik lagi jika pendidik terlebih dahulu mengakses informasi itu sebelum ditugaskan kepada peserta didik.
Kelima, kegiatan pembelajaran biasanya dilakukan melalui transparansi, slide, film, atau video tape. Namun sekarang sudah bisa dilakukan melalui teknologi informasi yaitu komputer. Pendidik dapat secara proaktif mencari kegiatan pembelajaran lainnya yang dapat memanfaatkan keunggulan teknologi informasi. Termasuk didalamnya, latihan berpikir sistematik melalui pembuatan program computer seperti yang telah banyak dilakukan di sekolah sekarang.

D.   KESIMPULAN DAN SARAN
1.    Kesimpulan
TIK sangat berperan dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. Dengan adanya TIK pendidik dapat memanfaatkan berbagai sarana pendukung yang memudahkanya dalam menyampaikan materi dalam proses pembelajaran. Teknologi digunakan untuk membantu pelajar memahami lebih baik konsep-konsep yang dipelajari. Selain itu juga teknologi digunakan sebagai pelengkap kegiatan belajar dan sebagai penyempurna pembelajaran dan pengalaman belajar. Dalam implementasi pemanfaatan internet dalam pendidikan diantaranya dilakukan dalam bentuk inovasi pembelajaran jarak jauh, yaitu pembelajaran yang sering dikenal dengan e-learning. Sedangkan pemanfaatan komputer untuk menyampaikan materi pengajaran itu sendiri yang biasa dikenal dengan istilah Computer Assisted Intructional (CAI) atau Computer Based Training (CBT).
2.    Saran
Pada penulisan paper ini penulis menyadari masih jauh dari kesempurnaan, masih banyak terdapat kesalahan-kesalahan, baik dalam bahasanya, materi dan penyusunannya. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik, saran dan masukan yang dapat membangun penulisan paper ini.
Dalam upaya penerapan TIK pada dunia pendidikan diharapkan semua lembaga pendidikan memiliki sarana yang mendukung agar bisa mengakses segala hal yang berhubungan dengan TIK. Adapun untuk merealisasikan hal tersebut perlu adanya kerjasama antara pihak sekolah atau lembaga pendidikan lainnya dengan dinas pendidikan setempat mengenai pengadaan perangkat-perangkat komputer dan akses internet yang memadai. Tentunya pemerintah harus peka dan memberikan bantuan kepada sekolah-sekolah yang membutuhkan demi kelancaran dalam meningkatkan kualitas pembelajaran.












REFERENSI

Darmawan, Deni. 2013. Pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi : Teori dan Aplikasi. Cet. 3. Rosda : Bandung.
Bobby Deporter (1999). Quantum Learning. Jakarta: Kaifa.
Undang-undang No. 23 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Rusman, dkk. 2011. Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Jakarta: Rajagrafindo Persada.
 Indrajit, Richardus Eko (2004). Arsitektur Sekolah Modern Indonesia”, Presentasi Sajian
Munir. 2009. Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung : Alfabeta.
 Etriyanto dan Widyaiswara Muda. Peran Teknologi Informasi Dan Komunikasi (TIK) Dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan. Tersedia di: https://bdkpadang.kemenag.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=745:etriyantofeb&catid=41:top-headlines&Itemid=158. Diakses pada 10 Oktober 2018.
Budiman , Haris. Peran TIK dalam Pendidikan. Al-Tadzkiyyah: Jurnal Pendidikan Islam, Volume 8, Mei 201. P. ISSN: 20869118, E-ISSN: 2528-2476 Tersedia di : https://media.neliti.com/media/publications/177430-ID-peran-teknologi-informasi-dan-komunikasi.pdf. Diakses pada 10 Oktober 2018.
Lukiastuti, Henny. 2013. Peran TIK dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan dan Profesionalisme Guru. (online). Tersedia di: http://hennylukiastiti24.wordpress.com. Diakses  pada 10 Oktober 2018.
Muhtadi, Ali.TT. Pemanfaatan Teknologi Informasi untuk Meningkatkan Kualitas dan Efektivitas Pendidikan. (online). Tersedia: http://staff.uny.ac.id. Diakses pada 10 Oktober 2018.
Anshori, Sodiq. Pemanfaatan TIK sebagai sumber dan media pembelajaran di Sekolah. Civic-Culture : Jurnal Ilmu Pendidikan PKn dan Sosial Budaya, ISSN 2579-9924 (Online). Tersedia di: https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=9&ved=2ahUKEwjTgcKus_3dAhVLu48KHUvqBJIQFjAIegQIBhAC&url=http%3A%2F%2Fjurnal.stkippgri-bkl.ac.id%2Findex.php%2FCC%2Farticle%2Fdownload%2F84%2F25%2F&usg=AOvVaw0j--9VOXyzZ1ssq72UlPwy  Diakses pada 10 Oktober 2018.

Universitas Negeri Yogyakarta  [Berita Online] ”Peran TIK dalam Meningkatkan Kualitas Pembelajaran”. Tersedia di: https://www.uny.ac.id/berita/peran-tik-dalam-meningkatkan-kualitas-pembelajaran Diakses pada 10 Oktober 2018.
Nuryanto, Apri. Media Pembelajaran. Tersedia pada http://staffnew.uny.ac.id/upload/132296045/lainlain/media+pembelajaran.pdf diakses pada 10 Oktober 2018.

0 comments:

Post a Comment